Senin, 22 April 2013

30 Negara Kenakan Seragam Militer Buatan Indonesia





Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa, akan tetapi banyak dari mereka ragu akan SDM-nya sendiri ataupun sesamanya. Namun tidak bagi orang luar negeri, mereka masih percaya bahwa orang Indonesia sangatlah hebat dan mengakui bahwa Indonesia adalah surganya dunia.
Masih banyak orang Indonesia yang belum tahu akan prestasi sesamanya dikancah internasional, Seperti yang dilakukan oleh PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang textil ini telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan memasok seragam militer ke 30 negara.
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo Jawa Tengah ini didirikan oleh Haji Mohammad (HM) Lukminto pada tahun 1966. Berawal dari pedagang kecil di Pasar Kelewer, Solo, kini HM Lukminto telah menjelma menjadi pengusaha besar di dunia pertekstilan nasional dan bahkan Internasioal. Sekarang perusahaanya telah berdiri gagah di tanah seluas 150 hektare dengan karyawan mencapai total 18.000 orang. Sekitar 70 persen produksinya diekspor dan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) milik pengusaha HM Lukminto tak hanya memproduksi seragam militer saja, mereka juga memproduksi merek-merek pakaian terkenal di dunia seperti Zara atau Timberland.
Kebutuhan pakaian militer 30 negara dipenuhi oleh PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, sementara 40 negara lainnya menjalin kerja sama perdagangan dengan perusahaan tekstil tersebut baik meliputi pakaian fishion dengan berbagai model, kain, dan benang.
Tujuh dari Tiga Puluh negara yang dibuatkan seragam militernya oleh Sritex, adalah negara-negara Eropa, seperti Jerman, Inggris, Austria, Swedia, Belanda, dan Kroasia. Sritex cukup bangga bisa membuat seragam militer negara-negara Eropa ini karena, negara-negara di Eropa merupakan salah satu pakaian seragam tersulit di dunia dalam memproduksinya, Bahkan seragam buatan Sritex ini menjadi standar seragam militer NATO.
PT Sritex yang bergerak dalam bidang tekstil mempunyai desain kain lebih dari 300 ribu desain, dan enam di antaranya yang merupakan desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. satu di antara enam desain yang dipatenkan itu pakain militer Indonesia.



Masih banyak desain yang belum dipatenkan dan ini akan terus dilakukan secara bergiliran sehingga hak cipta itu tidak akan dibajak oleh orang lain, kata Direktur Garment PT Sritex.
Ekspor sebagian besar di lakukan ke Amerika Serikat yang nilainya total mencapai 300 juta dolar per tahun, sementara kedua ke kawasan Eropa yang nilainya mencapai 200 juta dolar Amerika Serikat.
Negara-negara yang kebutuhan tekstil baik benang, kain, maupun pakaian militernya yang dipasok oleh PT Sritex antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Turki, Australia, Singapura, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Kuwait, Brunei Darussalam, Malaysia, Selandia Baru, Tunisia, Timor Leste, Papua NEw Guinea dan Anggota NATO
Sritex pantas dipilih karena mengedepankan tiga poin penting, yaitu kualitas, delivery on-time, dan harga yang bersaing. Dengan kualitas tidak diragukan, Ia memenuhi setiap kebutuhan spesifik pelanggan dengan kemampuannya untuk menciptakan beragam jenis dan spesifikasi kain dari berbagai bahan dan model rajutan. Contoh kecil diantaranya adalah diciptakanya beragam aplikasi tambahan untuk kain yang berupa anti air, anti serangga, tahan api, bebas noda, anti infra-red, bobot ringan, dan berpori-pori yang bisa digunakan untuk berbagai tipe bahan.
produksi seragam militer mencapai 50 persen dari total produksi. Sementara setengahnya lagi yakni memproduksi fashion untuk merek-merek ternama, di antaranya Uniqlo, Zara, JCPenney, dan Timberland. 50 persen untuk army, 50 persen untuk yang fashion.



Sumber : Kompasiana

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India