Pagi ini saya harus mengemasi barang
bawaan, sarapan kali ini lebih siang dibanding hari sebelumnya. Saya
langsung menuju ke restoran sambil membawa koper, dan petugas hotel
sudah menunggu kami untuk menerima kembali kunci kamar.
Tepat jam 09.00 bis bergerak menuju kota
Aswan, sebuah kota berpenduduk 290,327 jiwa yang mempunyai tempat
wisata menarik, tidak kalah menariknya dengan Luxor, Kairo ataupun
Alexandria. Aswan adalah salah satu kota di Mesir bagian utara atau
biasa disebut Upper Egypt. kota ini juga berbatasan langsung dengan
negara Sudan.
Dijadwal yang saya pegang, rombongan
baru akan sampai kota Aswan pada sore hari, karena sepanjang perjalanan
menuju kesana, kami masih akan mampir ke dua lokasi yang tidak kalah
menariknya dengan tempat wisata sebelumnya.
Rasanya mata ini tidak sanggup untuk
dipejamkan, kepala yang tidak henti-hentinya menoleh ke kanan dani kiri
sepanjang perjalanan, bagaimana tidak, pemandangan yang indah selalu
tersaji, Sungai Nil yang biru dihiasi perahu layar putih, bukit batu
indah yang menguning dan sawah yang sangat subur silih berganti
memanjakan mata.
Sampai Akhirnya kami telah sampai di
tujuan pertama pada tengah siang hari, Edfu Temple menjadi obyek wisata
terdekat dari perjalanan Luxor-Aswan. Kuil ini terletak ditepi barat
sungai Nil di kota Edfu sekitar 105 KM sebelum kota Aswan.
Kuil ini didirikan untuk menyembah dewa
Horus, Horus adalah salah satu dewa tertua di dalam agama Mesir kuno,
digambarkan dengan burung elang, jika merujuk pada gambar yang di pahat
indah dikuil, dewa Horus digambarkan sebagai seorang pria dengan kepala
elang, dipercaya sebagai dewa matahari, perang dan pelindung.
Bagian depan bangunan utamanya adalah
pintu gerbang menjulang tinggi, diapit benteng yang lebih tinggi lagi di
kanan-kirinya. Tepat didepan pintu gerbang terdapat Dua patung
berbentuk burung elang. Bagian dalam Edfu Temple cukup gelap. Ini karena
bagian atas kuil tersebut tertutup rapat, berbeda dengan Karnak Temple
dan Luxor Temple yang tidak memiliki atap. Di dinding-dinding kuil ini,
banyak terukir cerita tentang Dewa Horus dan beberapa dewa lainnya. Yang
paling mencolok adalah gambaran tentang iid al-liqaa’ al-jamiil
(perayaan bertautnya dua cinta), dimana menunjukkan bertemunya Dewa
Horus dan istrinya yang bernama Hathur. Gambaran lain, seperti yang
terukir di atap Edfu Temple adalah betapa cantiknya salah satu
sesembahan orang Mesir kuno, Dewi Nut.
Jam dua siang kami melanjutkan
perjalanan , Kom Ambo Temple mejadi tujuan selanjutnya, Sebuah Kuil yang
berdiri kokoh di Km 45 perjalanan Edfu-Aswan ini terlihat anggun berada
di dataran tinggi di tepian sungai Nil yang mengalir dari selatan ke
utara.
Kum Ambo merupakan kuil yang unik,
karena mempunyai Dua desain yang berbeda, disebelah selatan
didedikasikan untuk dewa yang bernama Sobek, dewa kesuburan dan
pencipta, digambarkan seorang lelaki berkepala buaya, sementara itu
disebelah utara didedikasikan untuk dewa elang Haroeris, juga terkenal
dengan sebutan Horus The Elder.
Hampir jam Lima sore kami baru memasuki
kota Aswan, semua orang berdecak kagum melihat indahnya kota yang
tampak dari jendela bus, kota yang rapi, bersih dan mempunyai
pemandangan indah karena jalannya menyisiri sungai Nil, banyaknya pelahu
layar dan boat yang memenuhi sungai Nil membuat kota ini terlihat
cantik.
Alhamdulillah, hotel Sarah yang kami
tempati jauh lebih baik dari hotel yang ada di Luxor, dikamar 217 yang
saya tempati mempunyai view indah yang menghadap langsung ke sungai Nil,
setelah mandi saya langsung menuju restoran yang terletak di lantai
satu, makan sambil berfikir mau kemana setelah ini, karena dijadwal
agenda selanjutnya adalah istirahat karena besok perjalanan akan dimulai
jam Dua dini hari.
Menurut saya sangat sayang jika waktu
tidak dipergunakan sebaik-baiknya, Selagi di kota Aswan tidak boleh
hanya berpindah tidur. Meski dekat dengan sungai Nil, ternyata untuk
mencapai Kornis (tepian sungai) cukup jauh dan harus menggunakan
kendaraan, karena hotel Sarah berada diatas bukit.
Dengan menggunakan angkutan umum sampai
juga di kornis Nil, yang membuat heran, ongkos angkutan masih sangat
murah hanya setengah Pound Mesir. kornis Nil cukup ramai, Sungainya
terlihat menawan dengan sinaran lampu-lampu yang ada di sepanjang jalan,
namun menurut saya sungai Nil di Kairo lebih indah dibanding Aswan pada
malam hari. meski jika disiang hari Aswan belum ada yang menandingi.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul
22.30, dengan kendaraan umum saya kembali kehotel untuk istirahat,
karena jam satu malam saya harus sudah siap untuk melanjutkan perjalanan
ke Abu Simbel yang berada di dekat perbatasan antara Mesir dan Sudan.